Sunday, October 23, 2011

Senioritas, yang disalahgunakan

Curhat, curcol dr gw
Isi agak serius, no offense ya...


Ketika gw ngebantu adik gw urusin kerjaan soal ospek di kampus, kembali gw merasa tekanan yang kgk enak dari senior, dan jadi teringat lagi masalah trauma gw soal bem di kampus
Memang sudah satu tahun silam gw kgk urusan aneh2 lg sama senior2 bem yg hobinya 'ngerjain' junior, dan udh bbrp x jg gw kgk jadi bahas soal senioritas yg mengganggu ini
Dan gara2 kmaren denger bbrp kasus lg soal senioritas yg *mnurut gw* disalahgunakan, blm lg ada bbrp tmen mendukung gw ngeblog soal ini, ya gw coba nulis semampu gw, dan sebisa mungkin kgk terlalu menyinggung yang bersangkutan


Pertama, apa sih yang dipikirin klo udh jadi senior?
Pasti yang terpikirkan itu klo kita udh jadi orang yang paling tua, dan dihormati sama junior2 kita
Namun, ntah napa hal ini klo gw liat di kampus gw menjadi suatu hal yang tidak menyenangkan...

Kurang menyenangkan? Iye...
Gmana ya? Bisa diliat bbrp senior *dlm organisasi* kyk menunjukkan klo dia itu senior dengan cara yang salah mnurut gw
Yang paling umum biasanya seperti menjadi galak, menakutkan, atau kejam sama junior, smpe klo si junior tertekan atau klo bisa sampai nangis, senangnya itu kyknya menjadi sebuah kepuasan *jd inget lagu S & M...*
Paling inget dulu smua acara kampus *yang mnurut gw kgk penting2 jg* smpe diwajibkan ikut, dengan alasan 'biar kalian jadi satu angkatan yg solid' + bbrp ancaman
Hasilnya? Tetep aja gw kgk kenal smua tmen2 seangkatan, malah junior makin benci sama senior2...

Makin hari, makin benci sama senior di kampus, kecuali organisasi agama gw
Dibanding mereka *bem*, jauh lebih mending organisasi agama. Walaupun senior, mereka tetap berusaha merangkul junior2 yg 'tersesat', drpd tiap hari ktemu senior harus hormat dan klo kgk dibentak lagi
*bukan promosi, tp fakta*

Dengan paksaan yang tidak nyaman ini, puncak kekesalan gw pernah smpe manas2in tmen2 gw buat kgk ikutan kegiatan demo kampus dan berani ngadepin bem buat pas ada acara mw dmarah2in gara2 pada kgk ikut demo di salah satu grup khusus angkatan gw
Hampir berhasil, cuman ada aja dh satu penjilat yang ngebeberin smua isi di grup, smpe bbrp senior bem ngincer gw *dan untungnya kgk ada apa2*

Dalam 'acara' mengreview acara kampus yang sudah lewat (dr demo dan inagurasi), mreka tetep aja menekan junior dengan tetap menekankan kata, "LU SEMUA SAMPAH"
Gila kan?
Klo demo ya urusan beda, kgk smua orang suka diajak ke jalan, untuk teriak2 gt
Dan klo inagurasi, kita sdh ngasih yang terbaik tetep aja dibilang TERBURUK, mana kgk kesel...


Itu hanya cerita singkat masalah gw selama satu tahun pertama
dan tetap gw ceritain ke junior2 gw smpe gw lulus...

Inti masalah gw, apakah senioritas itu?
Kebanggaan, untuk menindas yang lemah?
Menunjukkan pengalaman yang lebih, namun tetap bersikap menindas layaknya anak kecil?
Suatu kehormatan, tapi menjadi gila hormat?
Maka apakah anda mencari smuanya itu, demi semua orang mengenal kalian itu harus ditakuti?

Belum lagi , setiap selesai acara seperti ospek pasti meninggalkan 'luka' bagi juniornya, dan ketika si junior menjadi senior, mereka akan menyiksa junior mereka yang baru dua kali lipat dari pgalaman mereka sebelumnya
Lingkaran setan tanpa akhir...

Dibandingkan dengan cara pandang gw dan bbrp tmen gw
Berusaha mencari teman, bukan suatu kehormatan berlebih *walau sbenernya pengen, tp gw tahan2*
Berusaha bersikap terbuka, membagikan pengalaman, bisa dari bahan kuliah, informasi lengkap soal dosen2, dll
Intinya bukan suatu kesenangan menyiksa, kegilaan hormat, hanya menjadi seorang kakak yang disukai juniornya, supaya ada pengenalan klo senior itu kgk smuanya kejam


Lebih baiknya hal senioritas dipakai dengan benar, supaya dendam tiada akhir ini bisa dikurangi
Walau sulit, tp tidak ada salahnya kan berubah dan mencoba menjadi 'kakak' yang baik dimata 'adik2' nya?


off from keyboard...

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

No comments:

Post a Comment